Palembang, Pelita Sumsel – Polda Sumsel menggelar silaturahmi kamtibmas dengan para Ulama se-sumatera selatan dan unsur polri dan TNI dalam rangka memperkokoh ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah untuk merawat NKRI dan Pancasila di Gedung Catur Sakti Mapolda Sumsel dan dihadiri juga oleh Pandam II Sriwijaya. Kamis. (09/02).
Kapolda Irjen Pol Drs Agung Budi Martoyo selain berterimakasih kepada para ulama – ulama yang ikut menjaga dan membangun persatuan NKRI, juga mengingatkan semua muslim khususnya muslim di Sumatera Selatan untuk tetap menjaga persatuan yang selama ini sudah terjalin.
Budi bercerita tentang perjuangan umat muslim yang di pimpin oleh ulama untuk mengusir penjajah dari masa sebelum kemerdekaan dan setelah kemerdekaan, di acara silaturahmi memberikan contoh peran umat muslim di Sumatera Selatan yang bersatu mengusir pasukan sekutu yang hendak menginvasi Indonesia.
“Umat Islam di Indonesia yang dipimpin oleh para ulama sudah dari sebelum dan sesudah kemerdekaan itu ikut berjuang menyatukan dan memperkuat NKRI jadi sekarang kita semua sebagai umat Islam harus meneruskan perjuangan kita untuk memperkuat NKRI, kita sebagai NKRI itu bhineka terdiri dari berbagai ras suku dan budaya, tunggal ika yaitu satu jadi jangan karena perbedaan kita terpecah, kita harus bersatu untuk mewujudkan Indonesia yang kuat,” papar Budi
Silaturahmi kali ini, dikatakan Jendral bintang dua tersebut, Menyikapi dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) khususnya di Jakarta dan bergulirnya di media sosial (Medsos) yang melakukan ajakan-ajakan untuk melakukan kegiatan yang belum jelas tujuannya dan hari itu juga, 11, 12 sampai 15 Februari merupakan hari tenang dalam masa Pilkada DKI Jakarta. Sehingga, kalau pada hari tersebut Jakarta digeruduk massa untuk hal-hal yang ‘berbau negatif’ dari luar Jakarta tentu akan sangat mengganggu dan tidak bagus.
“Misal, kalau di Sumsel akan ada Pilkada kemudian datang sekelompok orang dari luar Sumsel seperti Lampung, Jambi, Bengkulu, Aceh, Medan dan lainnya, tentu warga Sumsel sendiri tidak akan nyaman. Jadi alangkah indahnya, kita saling mendoakan saja karena di Sumsel, juga ada Pilkada di Muba,” Ungkapnya
mantan Kakorlantas Mabes Polri tersebut menambahkan selama masa tenang Pilkada diketahui juga tidak boleh digelar adanya aksi-aksi termasuk aksi damai dan doa bersama maupun lainnya.
“Dan sejauh ini, aksi tersebut juga belum ada izinnya dari Polri. Sehingga, kita himbauan kepada masyarakat sumsel yang ada niat untuk berangkat, lebih baik dibatalkan saja dan alangkah lebih baiknya untuk melakukan hal-hal positif lainnya misal mengirim do’a dan rutinitas sehari – hari contohnya berkebun dan lainnya,” Jelasnya
Dalam silaturahmi bersama ulama se-Sumsel tersebut, dikatakannya, nanti pihaknya juga akan saling mendengar termasuk memberikan masukan dan saran dari para ulama.
Sekali lagi, ditegaskan Kapolda, pihaknya meminta kepada masyarakat agar sekiranya fokus dengan daerah sendiri dan tidak mengikuti kegiatan yang dinilai hanya menyianyiakan waktu.
“Di sana, Jakarta kan sudah ada pemerintahannya sendiri, jadi ngapain mengurus di sana, buang-buang uang dan waktu. Jadi lebih bagus di sini dan saling mendoakan saja,” katanya.(djiebond)
Tidak ada komentar