Gambar_Langit Gambar_Langit

Perubahan nama Yahoo

waktu baca 3 menit
Kamis, 12 Jan 2017 01:32 0 168 Redaktur Pelita Sumsel

Washington, Pelita Sumsel – Kabar Yahoo akan berubah nama dalam proses pembelian oleh Verizon menjadi perhatian dunia teknologi. Jika proses pembelian selesai, Yahoo dikabarkan akan berubah namanya menjadi Altaba.

Salah satu yang menyedot perhatian adalah perubahan yang terjadi pada Yahoo, setelah Verizon menyelesaikan pembelian Yahoo. Operator telekomunikasi besar AS, Verizon sudah setuju membeli Yahoo pada Juli tahun lalu dengan mahar US$4,8 miliar.

Pada tahun lalu, Yahoo sepakat menjual bisnis internet yang menjadi inti bisnis Yahoo. Perusahaan pesaing Google itu akan melepas layanan email, aplikasi, berita dan lainnya kepada Verizon.

Dikutip dari Washington Post, Selasa 10 Januari 2017, soal munculnya nama Altaba ini menarik perhatian. Perubahan nama Yahoo menjadi Altaba terkuak dalam dokumen merger yang diajukan Yahoo kepada Securities and Exchange Commission pada awal pekan ini.

Menurut sumber personal yang penting di Yahoo, nama Altaba merupakan kombinasi dari dua kata yaitu ‘alternatif dan Alibaba’. Sumber tersebut mengungkapkan nama Altaba dengan kondisi anonim dengan alasan dia tak punya otoritas untuk berbicara perubahan nama Yahoo tersebut.

Juru bicara Yahoo, Suzanne Philion menolak mengomentari munculnya nama Altaba. Dalam emailnya, jubir Yahoo itu menegaskan, perusahaan yakin dengan langkah yang diambil.

“Kami yakin dengan potensi nilai Yahoo dan kami terus bekerja untuk integrasi dengan Verizon,” tulis dia.

Dalam pengajuan dokumen merger, nama perusahaan baru Yahoo setelah nanti selesai dibeli Verizon, belum menjadi Altaba. Dalam dokumen pengajuan, perusahaan baru bernama RemainCo.

Pada dokumen dituliskan RemainCo memiliki saham 35,5 persen di Yahoo Japan, mengelola uang tunai Yahoo dan lainnya.

Laman tersebut menuliskan, perubahan nama Yahoo itu menggambarkan bagaimana kejatuhan Yahoo. Perusahaan itu yang pernah menjadi raksasa internet tapi kini berangsur kerepotan untuk bangkit.

Dikutip dari Quatz, saat Chief Executive OfficerYahoo Marissa Mayer datang ke Yahoo pada 2012, wanita pirang itu dibebani untuk membawa kembali kejayaan Yahoo.

Namun dalam perjalanannya, berbagai gebrakan yang dilakukan Mayer tak mendongkrak perusahaan dan membuat investor tak sumringah.

Saat Mayer memutuskan untuk mengakuisisi perusahaan analis Flurry dan platform blooging,Tumblr dengan ‘mahar’ US$1 miliar, nyatanya belum mampu membuat Yahoo bangkit kembali.

Meskipun biaya akuisisi itu diambilkan dari saham Yahoo di Alibaba yang berjumlah 15 persen, tetap belum mendongkrak Yahoo.

Investor kemudian tertarik mengelola saham Yahoo di Alibaba dan saham Yahoo Jepang. Dua portofolio tersebut dianggap yang masih bernilai. Namun, setelah Yahoo memutuskan mengurangi sahamnya di Alibaba, saham Yahoo Jepang, uang tunai dan aset lainnya, maka investor makin sadar bisnis Yahoo makin kurang bernilai.

Investor makin tak sabar. Rencana spin offsaham Yahoo di Alibaba yang  juga tak mampu mendongkrak perusahaan, Yahoo akhirnya mau tak mau, menerima penawaran pembelian oleh Verizon.(fly)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    LAINNYA