PALEMBANG, Pelita Sumsel – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) provinsi Sumatera Selatan menggelar Pelatihan manajemen bencana tingkat dasar di Asrama Haji, Selasa (20/12). Pelatihan yang diikuti sebanyak 100 anggota Baznas tanggap bencana se Sumsel tersebut bertujuan untuk lebih mematangkan kesiapan para anggota relawan jika diturunkan langsung ke lapangan untuk membantu para korban.
Ketua Badan Amin Zakat Nasional (Baznas) Sumsel H Najib Haitami mengatakan pemahaman manajemen penanggulangan bencana serta tanggap terhadap bencana alam. Perlu diketahui Baznas tidak hanya mengurus permaslahan zakat saja akan tetapi juga peduli dan tanggap terhadap bencana.
“Sumsel merupakan provinsi yang kedua setelah Yogyakarta yang telah membentuk Baznas Tanggap Bencana, dengan bersinergi bersama BPBD Provinsi,”katanya kepada Amanah usai membuka pelatihan.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah menyambut baik dibentuknya relawan Baznas tanggap bencana sejak Juni 2016 lalu juga menggelar pelatihan bencana tingkat dasar.
“Terimakasih kepada Baznas yang telah melakukan pelatihan tanggap darurat bencana dan memberikan pengetahuan dasar bencana sehingga dapat mengurangi resiko bencana,” ucap Iriansyah.
Dijelaskan, Iriansyah, Bencana tidak lepas dari kondisi cuaca dan alam Indonesia, yang merupakan super market bencana karena semua jenis bencana ada di indonesia.
“Di Sumsel bencana ada banjir, longsor dan yang paling besar adalah kebakaran hutan yang menimbulkan gangguan kesehatan, seperti mata dan pernapasan juga gangguan transportasi yang berpengaruh pada kehidupan manusia,”jelasnya.
Oleh karena itu, dikatakan Iriansyah memang sangat diperlukan relawan yang tidak hanya tanggap saat bencana terjadi tetapi juga pra bencana.
“Kita memang membutuhkan relawan yang siap tanggap, dan semoga melalui.pelatihan ini bisa menyiapkan relawan tanggap bencana sebaik dan sesigap mungkin dengan memiliki pengetahuan yang cukup,” singkatnya.
Direktur Tanggap Bencana Baznas RI, H. A Fikri mengungkapkan bahwa, relawan Baznas tanggap becana hadir bukan untuk membuat para korban bencana merasa ditolong melainkan untuk memuliakan para korban bencana.
“Kita harus pastikan korban bencana, siapapun dia agar mereka berdaya dan memiliki semangat kembali. Meyakinkan mereka bahwa bencana yang dialami mereka merupakan bentuk perhatian dan kasih sayang Allah,” jelas Fikri.
Selain itu, relawan Baznas tanggap bencana juga harus memastikan para.korban suapaya merasa hidup normal kembalil seperti hari-hari biasanya.
“Di hari kedua dan ketiga mereka kita pastikan bisa tidur nyenyak dan makan seperti biasanya,” tambah Fikri
(daf)
Tidak ada komentar