PALEMBANG, Pelitasumsel.com -Gubernur Sumsel Alex Noerdin tak mampu menyembunyikan rasa haru sekaligus bangga saat menyaksikan dan menghadiri wisuda Hafiz dan Hafizah STIQ Al Latifiyyah Sumsel, Kamis (29/9).
Pada tahun ini Sekolah Tinggi Ilmu Alquran meluluskan puluhan wisudawan penghafal Alquran yakni 20 hafizah dan 7 hafiz untuk wisuda 5 Juz, 15 hafizah dan 4 hafiz untuk wisuda juz 10. Kemudian 12 hafizah dan 4 hafiz untuk wisuda juz 15, 5 hafizah dan 1 hafiz untuk wisuda 20 juz.
Selanjutnya ada 5 hafiza dan 1 hafiz untuk penghafal 25 juz serta 9 hafizah dan 6 hafiz penghafal 30 juz Alquran.
Melihat banyaknya penghafal Alquran tersebut Gubernur Alex Noerdin mengungkapkan rasa harunya karena setelah delapan tahun menjabat sebagai Gubernur Sumsel, baru kali ini menghadiri wisuda Hafiz dan Hafizah STIQ Al Latifiyyah di Sumsel di STIQ Al-Lathiffah, Jalan Basuki Rahmat Kecamatan Kemuning Palembang, Kamis (29/9).
“Pemerintah Provinsi Sumsel sudah melakukan untuk mengatasi musuh terbesar umat Islam yaitu kebodohan dan kemiskinan dan untuk itu sejak 2008 sudah kita terapkan dan kita laksanakan sekolah gratis untuk semua sekolah termasuk Itifaqiyah, Tsanawiyah serta berobat gratis yang sudah menjadi program nasional,” ujar Alex.
Untuk menanggulangi kebodohan, di tahun 2015 Pemprov Sumsel sudah melauncing dan melaksanakan untuk sekolah gratis sampai sarjana dengan 60 program studi untuk mengisi pembangunan yang sedang berjalan.
“Semoga Sumsel menjadi pencetak Alqur’an dan pemerintah Sumsel menyiapkan 50 beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswi,” ungkap Alex.
Alex Noerdin juga menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Sumsel untuk menambah 200 kuota beasiswa bagi mahasiswa Sumsel.
Menurut orang nomor satu di Sumsel ini, doa dari para penghafal Quran, InsyaAllah cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Sehingga dia juga meminta para Hafiz dan Hafizah ikut berdoa agar roda pemerintahan Sumsel berjalan lancar dan terus bisa melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Sumsel.
Ditambahkanya, dalam berbagai pembangunan di sumsel banyak sekali kendala salah satunya soal dana.
“Kita tahu bahwa pembangunan ini tidak sepenuhnya dibiayai APBD Sumsel melainkan dari investor dan partisipasi masyarakat Sumsel khususnya. Kita harus yakin semua pembangunan-pembangunan di Sumsel di akhir 2017 ini semua terselesaikan,” pungkasnya.
Sementara Ketua Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Ahmad Nawawi Dencik menjelaskan, Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur’an (STIQ) Al Lathifiyyah berhasil mencetak sebanyak 89 penghafal kitab suci AlQuran. Hal ini ditandai dengan digelarnya wisuda Hafiz dan Hafizah angkatan ke-10 STIQ Al Latifiyyah.
“Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran STIQ Al-Lathiffah ini pertama kali mewisuda kan santri-santrinya yaitu di tahun 1998, dan sampai saat ini kami pun Alhamdulilah telah mewisuda kembali sebanyak 98 wisuda santriwan dan santriwati,” jelasnya.
Tidak ada komentar