Jadi Model, KTM Telang Ciptakan Lumbung Pangan

waktu baca 3 menit
Rabu, 7 Sep 2016 10:58 0 253 Redaktur Pelita Sumsel

BANYUASIN, Pelitasumsel.com – Melihat potensi yang ada di Kawasan Transmigrasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) di Provinsi Sumatera Selatan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI Eko Putro Sanjoyo mengharapkan KTM yang ada di Sumsel dapat menjadi model pengembangan transmigrasi di Indonesia.

Salah satunya KTM Telang, di Desa Mulya Sari Kabupaten Banyuasin yang saat ini menjadi sentra produksi padi dan industri perberasan diharapkan mampu berkembang menjadi pusat pengembangan komoditas pangan dan embrio pusat pertumbuhan baru.

“Model seperti KTM Telang sangat bagus menjadi skala besar usaha dan penciptaan lumbung pangan. Melalui KTM ini akan menjadi model percontohan satu desa satu produk, di Indonesia,” ungkap Eko Putro Sanjoyo saat melakukan kunjungan kerja di Kantor Pengelola KTM Telang, Desa Mulya Sari Kabupaten Banyuasin, Selasa (7/9).

Eko Putro Sanjoyo mengungkapkan, pihaknya akan terus meningkatkan sinergitas dan kolaborasi antar kementrian, lembaga terkait, BUMN, swasta, pemerintah dan masyarakat agar KTM dapat berkembang lebih maju sebagai pusat agribisnis dan agroindustri.

Lanjut Eko Putro Sanjoyo, kunjungan kerjanya bersama Dirut Perum Bulog, Dirut Bank BRI, Wakil Dirut Bank BNI dan perwakilan kementrian terkait ini merupakan wujud nyata kolaborasi dan sinergitas untuk mempercepat pengembangan KTM di Sumsel.

“Dengan menggaet Perum Bulog, Perbankan dan pihak terkait lainnya kita jadikan KTM Telang sebagai model percontohan di Indonesia,” ujarnya.

Asisten III bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel Ahmad Najib mengatakan, Sumsel bangga dengan Kabupaten Banyuasin yang telah menjadi salah satu daerah lumbung pangan di Sumsel.

Selain di Banyuasin, kata Ahmad Najib,  Sumsel memiliki ada empat KTM yakni di Telang Kabupaten Banyuasin, OKU Timur, Ogan Ilir, dan Pagaralam.

“Selain membantu penciptaan kawasan penyangga pertumbuhan ekonomi, salah satu daerah ketahanan pangan di Sumsel adalah Kabupaten Banyuasin,” ungkap Ahmad Najib.

Sementara, Wakil Bupati Banyuasin Suman Asra Supriono mengatakan, masyarakat Kabupaten Banyuasin sebagian besar merupakan warga transmigrasi. Ada sekitar 50 persen warga transmigrasi berada di 500 lebih Desa dan kelurahan di Banyuasin.

Dijelaskannya, KTM Telang ini ditujukan menciptakan sentral bisnis, peluang usaha, dan yang terpenting meningkatkan pendapatan warga transmigrasi.

Kendala yang dihadapi, kata Suman Asra Supriono, Pemerintah terus mendorong agara memperbanyak dan meningkatkan produksi beras, namun pemasaran hasil produksi belum di ambil alih pemerintah sehingga mengakibatkan para petani lebih  tengkulak

“Kita sangat mengharapkan kedatangan mentri ini membawa angin segar bagi para petani di KTM Telang,” terangnya.

Kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini bertema “Mengembangkan kawasan transmigrasi (KTM) sebagai sentra produksi komoditas pangan dan embrio pusat pertumbuhan”.

Dalam kesempatan ini dilakukan juga penyerahan kredit usaha Rakyat dari Bank BNI dan BRI kepada 11 orang sebesar Rp 10 juta dengan jangka pengembalian selama 5 tahun, penyertaan modal BNI kepada koperasi serba usaha yang merupakan badan usaha terpadu  sebesar 500 juta.

Kemudian penyerahan CSR BNI berupa handtracktor sebanyak 5 Unit serta  CSR BRI berupa mesin tanam jagung sebanyak 10 unit, dan bantuan Kementrian untuk empat KTM di Sumsel.(ril/daf)

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    LAINNYA