Gambar_Langit

Prajurit TNI AD Diminta Tetap Pertahankan Kemampuan Perang Konvensional

waktu baca 2 menit
Senin, 19 Agu 2019 20:49 0 99 Admin Pelita

OKU, Pelita Sumsel – Ditengah kecanggihan teknologi alusista yang sudah dimiliki TNI saat ini, Panglima TNI, Marskal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada seluruh prajurit TNI AD agar tetap mempertahankan keahlian atau kemampuan dalam perang konvensional.

Hal itu dikatakan Panglima saat menyaksikan langsung puncak Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha 2019 di Puslatpur Kodiklat TNI AD Baturaja, Senin (19/8). Turut mendampingi pada kegiatan itu Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa.

Menurut Panglima, saat ini dunia sudah memasuki perang generasi kelima, yakni perang siber. Bahkan Indonesia sendiri sekarang sudah melakukan regenerasi terhadap seluruh peralatan perangnya mulai dari tank, helikopter, pesawat tempur dan lain sebagainya.

Dia menjelaskan, seluruh peralatan tempur yang dimiliki Indonesia saat ini sudah canggih, karena semunya sudah dikendalikan oleh komputer.

Kendati demikian Panglima tetap mengingatkan seluruh prajurit TNI AD agar mempertahankan skill istimewanya dalam perang konvensional. Perang konvensional itu sendiri ada perang di dalam hutan dan di kota.

“Jadi keduanya harus seimbang. Prajurit TNI AD mesti memiliki skill bertempur yang baik, serta wajib mengasah kemampuan agar pandai menggunakan peralatan tempur canggih. Sehingga apapun bentuk ancaman terhadap NKRI bisa dipatahkan dengan sempurna,” tegasnya.

Khusus puncak latihan di Baturaja sendiri Panglima mengaku, bangga dengan seluruh skill ribuan prajurit TNI AD. Sebab mahir bertempur di segala medan pertempuran, baik di darat maupun udara. Serta sigap bertempur di dalam hutan dan piawai menggunakan peralatan tempur canggih yang sudah dimiliki.

Sementara Dankodiklat Letjen TNI Am Putranto SSos selaku Komandan Latihan (Danlat) Ancab 2019 menambahkan, hari ini merupakan latihan puncak TNI AD untuk mensinergikan antar kecabangan TNI AD dan mempersiapkan Latihan Gabungan pada September 2019.

Latihan ini kata Dankodiklat, dilaksanakan sejak 24 Juli hingga 21 Agustus 2019 dan puncaknya hari ini dengan Materi Dinamiika Operasi Serangan. Lancab TNI AD Kartika Yudha 2019 ini melibatkan sekitar 5.000 prajurit baik sebagai penyelenggara, pelaku dan pendukung. (KBT).

LAINNYA