Gambar_Langit Gambar_Langit

Senin, Disain Stasiun LRT Harus Fix

waktu baca 2 menit
Kamis, 9 Feb 2017 11:41 0 120 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel – Untuk ukuran Palembang, LRT tergolong proyek prestisius. Belum ada kota lain di Indonesia yang terbukti sukses memiliki LRT. Proyek ini sedang proses dibangun untuk mendukung pelaksanaan Asian Games. Asian Games, perhelatan olahraga empat tahunan se-Asia, memang mendapat atensi lebih dari pemerintah pusat. Untuk mengetahui perkembangan sejauh mana pembangunan tersebut Pihak Manajemen Unit Pembangunan LRT gelar rapat dengan unsur pemerintah Kota dan Provinsi sumsel serta pihak PT Waskita Larya Tbk di Aula Rapat Dinas Perhubungan Sumsel. Kamis (09/02).

Afrian Joni selaku wakil ketua Manajemen Unit Pembangunan LRT mengatakan rapat kali ini mengundang semua stack holder yang terkait agar PT Waskita Karya Tbk bisa membangun dalam keleluasaan.

“Rapat kali ini kita membahas 13 stasiun dan kita bersyukur semua stack holder yang datang memberikan suport dan akan memberikan fasilitas seluas luasannya kepada Waskita untuk pembangunan stasiun ini.” Terang Afrian.

Kita sarankan kepada PT Waskita Karya Tbk untuk memposisikan diri sesuai dengan situasi kondisi yang ada.

“Kita intruksikan kepada Waskita untuk tidak memaksa bahwa stasiun ini harus satu titik. Harus ada rekayasa ulang dulu” Tuturnya.

Afrian menambahkan dalam membuat desain Stasiun ada empat variabel. Pertama estetika stasiun itu sendiri, kedua kenyaman stasiun itu sendiri, ketiga bahan bangunan atau material dan yang ke-empat dampak dari pembangunan stasiun itu juga harus diperhatikan apakah sampai ke masyarakat atau ke lembaga terkait.

“Konsep desain stasiun sendiri hari ini baru diskusi penyempurnaan dan hari senin nanti harus sudah selesai (Fix) desain stasiun tersebut untuk segera dilaporkan ke Bapak Gubernur” Jelasnya.

Ditambah Afrian, tiga belas stasiun LRT yang akan dibangun nanti semua berbeda desainnya saja dan untuk ukuran stasiun semuanya sama. Mungkin untuk desain stasiun nanti ada juga bermotif kearifan lokal budaya khas Sumatera Selatan. (Djiebond).

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA